Selasa, 20 September 2011

Bring Me The Horizon Live in Jakarta

Setelah beberapa waktu silam sempat ditunda kedatangannya, malam itu, Sabtu (19/2), Bring Me The Horizon (BMTH) berhasil memuaskan dahaga para penggemarnya di Indonesia lewat undangan Java Musikindo yang berhasil meyakinkan mereka untuk menggetarkan dinding Tennis Indoor senayan, Jakarta.
Sejak sore venue sudah cukup ramai oleh mereka yang kebanyakan remaja. Banyak dari mereka pula memamerkan tattoo di tubuhnya, dan banyak juga terlihat remaja wanita antusias akan konser band metal hardcore kelahiran Inggris tahun 2004 ini. Sambil menunggu, mereka dihibur oleh fasilitas dari pihak sponsor Suryapro mild yang menyediakan booth voice changer, dan xbox interactive.
BMTH memiliki karir bermusik yang cukup cerah, beberapa penghargaan bergengsi berhasil mereka sabet, seperti best new comer versi majalah Kerrang. Album mereka pun laris di pasaran, bahkan album terbaru There is a Hell, Believe me I’ve seen it. There is a heaven let’s keep it a secret’ yang dirilis oleh Epitaph, berhasil menduduki peringkat pertama di jajaran musik di Australia. Dari segi musik, BMTH memiliki evolusi yang cukup besar. Pada awal karir mereka memainkan musik death metal, atau dead core, hingga bertahan pada dua album pertama. Album berikutnya, Suicide Season, mereka membuat gebrakan musik yang cukup besar lewat keberhasilan meramu metal-hardcore dengan sisipan sampling/ghetto tech. Hasilnya, mereka berhasil membuat musik mereka berdiri sendiri dan memiliki ciri khas yang unik. Riff gitar yang cukup sederhana, Oli mengganti karakter vokalnya yang dulu khas death metal dengan vokal khas hardcore, sisipan sampling/ghetto tech/cut-up di setiap lagu, nice!
Kembali ke Tennis Indoor Senayan, pukul setengah tujuh malam terdengar BMTH baru melakukan sound check, cukup telat memang. Lalu mereka menggelar meet and great serta press conference. Sekitar pukul 21.00 mereka baru naik panggung. Penonton yang telah lama menunggu pun kontan histeris melihat kelima personil yang mengenakan baju cindera mata khas pulau dewata, Bali. Rupanya baju-baju yang dikenakan para personil BMTH adalah oleh-oleh dari Jona Weinhofen (Gitaris) karena ia memang sudah lebih dulu terbang ke Indonesia untuk berlibur di Bali bersama kekasihnya.
Tanpa banyak basa-basi BMTH langsung menghajar crowd Jakarta dengan ‘It Never Ends’, single dari album There is a Hell, Believe me I’ve seen it. There is a heaven let’s keep it a secret. Dilanjutkan dengan ‘Diamonds aren’t forever’ dari album Suicide Season. Setelah sedikit menyapa crowd, BMTH kembali menghajar dengan ‘Alligator Blood’.
‘Serangan’ dari Oliver Sykes (vokal), Lee Malia (gitar), Matt Kean (bass), Matt Nichols (Drum) dan Jona Weinhofen (Gitar) berlanjut ke nomor ‘Fuck’, ‘The Sadness Will Never End’, ‘Crucify Me’ yang berhasil memanaskan crowd. Dalam beberapa lagu, BMTH memainkan sampling yang di-play back oleh sang sound engineer yang malam itu bertugas dengan sangat baik.
Tidak hanya di intro lagu, playback sampling juga dimainkan di tengah lagu, cukup sulit untuk mengharmonisasikan playback sampling dengan live band, namun BMTH terbukti dapat melakukan hal ini dengan sempurna.
Oli yang malam itu terlihat belum puas menjawab permintaan crowd untuk memainkan ‘Pray for Plagues’ dengan sebuah ajakan untuk membuat moshpit menjadi lebih liar “You said that you wanna hear Pray For Plagues? Ok, we will play Pray For Plagues if you’re havin’ circle pit down there,” tegas Oli sambil menunjukan isyarat circle pit.
Tanpa berlama-lama para fans terlihat tak ingin mengecewakan sang idola, mereka mulai berlarian di tengah moshpit, and there’s a huge circle pit around the moshpit! Ya, ‘Pray For Plagues’ dari album Count Your Blessings berhasil membuat crowd menjadi liar.
Lagu berikutnya, BMTH kembali memainkan playback sampling, kali ini sedikit terdengar seperti Drum and Bass, tiba-tiba Oli mengajak penonton untuk menyanyikan part “Party til you pass out, drink til’ you’re dead. Dance all night til you can’t feel your legs” dari lagu ‘Football season is over’. Crowd menyukai gubahan lagu tersebut, mereka menyanyikannya dengan baik, mass choir on metal concert!
Moshpit kembali pecah saat ‘Anthem’ dimainkan, Oli meminta wall of death pada crowd, mereka pun langsung membelah pit menjadi dua, dan BOOM! It was a real wall of death! Pihak penyelenggara ternyata telah menyiasati keliaran pit dengan memasang pagar barikade di tengah penonton untuk memisahkan mereka yang moshing dengan yang tidak, terutama wanita, langkah yang sangat baik.
Pascaencore, BMTH kembali lewat ‘Suicide Season’ kemudian menutup penampilan dengan ‘Chelsea Smile’. Penampilan yang sangat enerjik, stamina yang stabil, sound yang maksimal, moshpit yang liar, circle pit, wall of death, mass sing along on metal concert, what’s better than that?

 BMTH
Pecah. Satu kata yang singkat dan padat untuk menjelaskan aftermath dari konser perdana Bring Me The Horizon besutan JAVA Musikindo di Jakarta, 19 Februari 2011 lalu di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Sebanyak kurang lebih 3000 pasang mata menjadi saksi betapa menakjubkannya aksi Oli cs. Band asal Sheffield, Inggris yang telah dinanti-nantikan fansnya ini memulai set-nya tepat pada pukul 20:30 malam.

Single pertama dari album teranyar mereka ”There Is A Hell, Believe Me I’ve Seen It, There Is A Heaven, Let’s Keep It A Secret” yaitu ’It Never Ends’, memulai chaos yang tidak ada akhirnya selama konser tersebut. Tampil dengan baju barong Bali (yang ternyata, setelah penulis menelisik lebih lanjut, adalah oleh-oleh dari Jona Weinhofen, sang gitaris, yang sudah 1 minggu terlebih dahulu berlibur di Bali), para personil BMTH yang terdiri dari Oliver Sykes (Vokal), Lee Malia (Gitar), Jona Weinhofen (Gitar), Matt Kean (Bass), dan Matt Nicholls (Drum) terlihat kaget melihat antusias para penonton. Maklum, banyak orang pernah kecewa karena BMTH pernah 2 kali gagal tampil di Indonesia. Namun, agaknya hal tersebut seakan terlupakan, mengingat BMTH tampil dengan A-Game (baca: penampilan prima) mereka malam tersebut.
Ketika kalimat pertama dari ‘Diamonds Aren’t Forever’ dimulai dengan teriakan Oli: “WE WILL NEVER SLEEP, CUZ SLEEP IS FOR THE WEAK”, seketika teriakan masal bergemuruh di dalam Tennis Indoor. Semua orang berteriak hingga suara mereka serak dan melompat seiring dengan Oli cs. Euphoria malam itu tidak berhenti sampai disitu, ’Alligator Blood’, ’f**k’, ’The Sadness Will Never End’, ’Crucify Me’ dibawakan tanpa henti oleh band yang terbentuk di tahun 2004 tersebut.



BMTH
Ada hal lucu yang terjadi malam itu, ketika ’The Sadness Will Never End’ akan dibawakan, Oli memberikan Instruksi kepada penonton: ”I have a ’High Five’ (baca: tos) tattoo on my hand, you guys get up here and get it!’, namun apa yang terjadi? Penonton malah mengangkat tangannya dan memberikan ’high five’ melalui udara. Entah penonton tidak mengerti apa yang Oli maksud, atau memang sulit untuk mendekati dia.

’Pray For Plagues’, ’Football Season is Over’, ‘Blessed With A Curse’ dan ‘Anthem’ menutup set malam itu. Wall of Death raksasa menjadi menu utama ketika ‘Anthem’ berkoar dari sound system malam itu. Encore malam tersebut adalah ‘Suicide Season’ dan ‘Chelsea Smile’.

Bisa dibilang, konser BMTH ini tergolong sempurna. Kombinasi performa mereka yang tidak ada lelahnya, keahlian soundman mereka yang mampu mengatasi akustik Tennis Indoor yang terkenal sering ‘merusak’ lantunan nada, serta energi tidak ada hentinya dari penonton membuat atmosfir pada Sabtu malam tersebut terasa begitu hidup dan penuh Euphoria. Bring Me The Horizon, you guys did it.

Setlist:
Bring Me The Horizon
Tennis Indoor Senayan, Jakarta
19 Februari 2011

1. It Never Ends
2. Diamonds Aren’t Forever
3. Alligator Blood
4. f**k
5. The Sadness Will Never End
6. Crucify Me
7. Pray For Plagues
8. Football Season Is Over
9. Blessed With A Curse
10. Anthem
==========
11. Suicide Season
12. Chelsea Smile 
 
 

Bring Me The Horizon – There Is A Hell , Believe Me I’ve Seen It . There is A Heaven , Lets Keep It A Secret .

ags: Percayalah Me aku Dilihat ini. Ada Surga A, bmth, membawa saya cakrawala, Mari kita Keep It Sebuah Rahasia, Oliver Sykes., Ada Apakah Neraka A
oleh guereview

tracklis:

1.  Crucify Me
2. Anthem
3 . It Never Ends
4. Fuck
5. Don’t Go
6. Home Sweet Hole
7. Alligator Blood
8. Visions
9. Blacklist
10. Memorial
11. Blessed With A Curse
12. Fox And The Wolf
Tracklist: Bring Me The Horizon (bmth) pemogokan kembali! Ada Apakah Neraka A, Percayalah Me aku Dilihat ini. Ada Surga A, Mari Jaga Ini Sebuah Rahasia (apa nama album loooong) menghentak penggemar bmth Yang Menunggu album terbarunya. DENGAN berbaris terbaru dimana Gitaris Curtis Edward Yang digantikan oleh Jona Weinhofen (ex. Perdarahan Melalui), BMTH Kembali mengajak penggemar Metalcore melakukan headbanging Bersama lagu-lagu terbaru mereka.
Nampaknya, pakem musik deathcore Yang diusung bmth PADA Album Pertama mereka Hitung Berkat Anda semakin ditinggalkan. BMTH semakin Nyaman Dalam, cara membuat lagu-lagu metalcore DENGAN mengalahkan Yang Lebih teratur bahkan ada beberapa lagu temponya cenderung lambat Yang. Seperti PADA album ini, terdapat lagu Jangan Pergi, Memorial, murah juga Berbahagialah Dengan Sebuah Kutukan Yang memiliki tempo yang cenderung lambat.
Lagu-lagu UNTUK lainnya, model lagunya mirip-mirip lagu-lagu Yang terdapat PADA album sebelumnya (Musim Bunuh Diri), trus PADA album ini, lagu-agunya Lebih Dinamis murah menghentak. Di album ini juga terdapat Pembaharuan suara Yang digunakan BMTH, dimana beberapa lagu seperti PADA Salibkan Me murah Tidak Pernah berakhir, digunakan suara gereja piano murah Sedikit electrosound.
UNTUK liriknya, lagu di album BANYAK ini menceritakan tentang Sisi Yang agama Hal-Hal murah Yang berhubungan DENGAN keTuhanan. Lalu ada lagu Satu Yang MENURUT gue bakal sangat kontroversial. Ada Satu lagu berjudul Sialan, entah apakah lagu ini Akan masuk radio radio atau Tidak mengingat kalo ada lirik Yang menggunakan kata kasar, pihak radio Akan menyensornya, trus PADA lagu tersebut, entah berapa kali kata F disebut, katanya mau Masa Semua Semua disensor?
Sejauh ini, album ini Sudah mengeluarkan doa tunggal, Yang Pertama Tidak Pernah Berakhir murah disusul DENGAN Persetan. Buat Seluruh metalhead di Indonesia, gue sangat saranin kalian memiliki album ini. Oh ya, kabarnya bakal manggun BMTH di Indonesia sekitaran bulan Februari nanti, ya ngapalin lirik Lumayanlah Kita-lirk lagunya Dari SEKARANG ..
Artist: Bring Me The Horizon
Label: Kebisingan Terlihat (Inggris), Epitaph (AS), Shock (AUS))
Genre: Metalcore
Lagu yang direkomendasikan: Salibkan Me, Tidak Pernah Berakhir, Visions
Rate: 7,5 / 10


 

BEGINNING BAND FORMED BMTH

Bring Me The Horizon memulai karir mereka sejak tahun 2004.
Nama Bring Me The Horizon sendiri diambil dari sebuah kalimat dalam film Pirates of the Caribbean : The Curse of the Black Pearl.
Dalam film tersebut, Captain Jack Sparrow berteriak 'Now... Bring me that horizon!'.
Dan setelah mereka mengubah kata 'that' menjadi 'the', terbentuklah nama Bring Me The Horizon sebagai nama band mereka.

Mereka bergabung dengan Visible Noise, namun sebenarnya mereka bergabung dengan Thirty Days of Night Records dan mereka adalah band pertama yang bergabung dengan label tersebut.
Mereka juga bergabung dengan Epitaph Records di Amerika Serikat dan Shock Records di Australia.
Mereka merilis debut album mereka, Count Your Blessings pada Oktober 2006 di UK dan Agustus 2007 di Amerika Serikat.
Kemudian mereka melakukan tour bersama band-band terkenal seperti Lostprophets, Killswitch Engage dan The Haunted.
Di bulan Maret dan April 2007 mereka melakukan tour di UK bersama I Killed the Prom Queen, band yang akhirnya bubar dan mantar gitarisnya akhirnya bergabung secara permanen bersama BMTH.
Mereka juga bermain untuk Download Festival 2007.

Mereka juga melakukan tour di Amerika Utara, termasuk bersama bintang tamu, Travis McCoy (Gym Clss Heroes) pada 6 Agustus.
McCoy bersama Oli melantunkan Diamonds Aren't Forever.

Pada November 2007 mereka melakukan tour ke Australia dalam tour yang bertajuk Gigantour.
Mereka juga kembali lagi ke Australia pada Mei hingga Juni 2008 dalam konser terakhir I Killed the Prom Queen.

Bring Me The Horizon telah menulis dan merekam album kedua mereka di awal tahun 2008.
Mereka melakukan rekaman di Swedia bersama Fredrik Nordstorm, yang pernah bekerja sama dengan At the Gates, Arch Enemy dan Dimmu Borgir.
Album dirilis pada 29 September 2008.
Album Suicide Season ini memang berbeda dengan album sebelumnya karena lebih mengarah pada musik metalcore.
Irama album tersebut hampir sama dengan album EP mereka, This Is What the Edge of Your Seat Was Made For.

Kemudian band ini menjadi sangat populer di Amerika Serikat dan tampil dalam Warped tour 2008.
Bring Me The Horizon juga tampil bersama Mindless Self Indulgence, Black Tide, In Case of Fire dan Dir en Grey dalam Kerrang! dan Relentless UK Tour 2009.
Mereka juga bergabung bersama Thursday, Cancer Bats, Four Year Strong dan Pierce the Veil dalam Taste of Chaos 2009 tour Amerika Utara.

Diumumkan pada tanggal 27 Agustus 2009 bahwa Bring Me The Horizon akan merilis remixed-version dari Suicide Season yang diberi titel Suicide Season : Cut Up! pada 2 November 2009 di UK.
Dalam interview bersama Rock Sound, Oliver Sykes menyatakan bahwa ide untuk merilis ulang datang ketika Ia meminta pendapat kepada temannya apabila Ia me-remix salah satu lagu.
Kemudian temannya tersebut sangat senang dengan hasil remix tersebut dan akhirnya tercetus ide untuk me-remix seluruh lagu.
Beberapa musisi yang ikut andil dalam album ini antara lain Ben Weinman dari The Dillinger Escape Plan, Sonny Moore, Ian Watkins dari Lostprophets, Utah Saints dan Shawn Crahan dari Slipknot.
Oliver Sykes juga mengungkapkan bahwa tidak ada lagu yang mirip seperti aslinya.
Lagu-lagu tersebut terdengar lebih beragam dengan sentuhan Hip-hop, elektro dan drum bass.

Pada Maret 2009, gitaris Curtis Ward meninggalkan band.
Terdapat beberapa alasan mengapa Ia meninggalkan band.
Seperti yang diungkapkan sang bassis, Matt Kean, 'Ia tampak tidak menikmati pekerjaannya' dan Ia juga menyebutkan 'ini tentang komitmen'.
Pada Mei 2009, Jona Weinhofen (mantan anggota I Killed the Prom Queen dan Bleeding Through) bergabung untuk sementara demi menggantikan posisi yang ditinggalkan Curtis.
Meskipun begitu, keadaan mengisyaratkan bahwa Weinhofen bergabung dengan Bring Me The Horizon.
Kehadiran Weinhofen membawa semangat baru dalam band ini.
Media luar negeri juga banyak menyebutkan bahwa Weinhofen membuat penampilan band ini 'so much better an refreshing'.

Dalam interview bersama Kerrang! Magazine, menunjukkan bahwa Bring Me The Horizon akan segera menulis lanjutan dari Suicide Season dalam musim panas 2009.
Mereka menuju ke Studio Fredman bersama produser Fredrik Nordstorm pada Maret 2010 hingga pertengahan April lalu dan rencananya akan selesai dan rilis pada Agustus 2010 ini.

Kontroversi :
Band ini bukan hanya terkenal dengan musikalitas mereka, namun juga skandal, kasus dan berbagai macam kontroversi lainnya.
Yang pertama mungkin adalah ketika sang vokalis, Oliver Sykes dituduh telah (maaf) kencing dan melakukan tindakan tidak senonoh terhadap seorang fans wanitanya setelah konser di Nottingham Rock City.
Diduga Hal tersebut dilakukan karena sebelumnya Oliver Sykes berniat untuk melakukan pelecehan seksual terhadap wanita tersebut dan wanita tersebut menolaknya.
Namun akhirnya Sykes didakwa karena telah mengencingi wanita tersebut, dan bukan karena pelecehan seksual yang dilakukan.

Dan dalam majalah musik online, Drowned in Sound, menyatakan bahwa Bring Me The Horizon telah diblacklist dari Nottingham Rock City.
Namun label mereka, Visible Noise menampik rumor tersebut dan menyatakan bahwa Bring Me The Horizon tetap tampil dalam Nottingham Rock City pada 1 Desember 2007.

Pada 13 April, Sykes memenuhi panggilan ke Pengadilan Nottingham untuk menanggapi tuduhan yang menimpa dirinya.
Kemudian persidangan ditunda hingga 3 Mei 2007 untuk menanggapi bahwa dirinya tidak bersalah.
Namun persidangan ditunda kembali hingga 17 September.
Namun karena tidak ada bukti yang cukup untuk menghukum Sykes, maka Ia dinyatakan tidak bersalah.

Kemudian dalam salah satu lagu di album Suicide Season, 'No Need for Introductions, I've Read About Girls Like You on the Backs of Toilet Doors', menyiratkan kekesalan Sykes terhadap kejadian yang menimpanya.
Di tengah lagu terdapat lirik yang berbunyi, and after everything you put me through, I should've fucking pissed on you."

Kasus yang kedua adalah perkelahian antara Oliver Sykes dengan vokalis Architects, Sam Carter, yang terekam dalam sebuah event di Kalshure, Jerman.
Dalam video tersebut terlihat bahwa Sam Carter melakukan kekerasan fisik terhadap Sykes.
Video tersebut akhirnya diupload ke Youtube dan menuai banyak kekesalan dari fans BMTH.

Namun Sam segera menampik isu tersebut dan menyatakan bahwa Ia dan Sykes adalah sahabat, bahkan mereka berbagi bus selama perjalanan.
Begitu juga Sykes yang menyatakan bahwa video tersebut adalah keisengan mereka, karena mereka merasa bosan dalam tour mereka.
Dan Sykes meminta maaf apabila terdapat banyak isu miring akibat video tersebut.
Dan semuanya dapat berjalan kembali normal.
Bring Me The Horizon
 



My Photos